Kamis, 27 Februari 2014

Kreasi Dompet


DOMPET AJAIB...



Kelihatannya biasa saja... Ya memang biasa, membuatnya pun sangat mudah. Tapii...cukup membuat ibu saya terbengong-bengong, hahahahahaha.

Alat dan bahan :
1.Undangan bekas tebal dan undangan bekas tipis
2. Gunting
3. Penggaris
4. Lem tembak
5. Kain flanel (bisa di ganti dengan spunbond atau kain katun)
6. Bis polos/pita yang lebarnya 1 cm (bisa menggunakan karet elastis ----> "apa ini?" Kolor. Pastinya tahu doong)
7. Renda (optional)

Sudah, hanya itu... Mari kita mulai...

1. Siapkan 1 undangan bekas yang tebal dan 1 undangan bekas yang tipis


Undangan tipis, potong 7,5 x 11 cm sebanyak 2 lembar

Undangan tebal, potong 7,5 x 11 cm sebanyak 2 lembar

Sekarang kita sudah mempunyai 4 lembar potongan kertas undangan dengan ukuran sama (2 tebal, 2 tipis)

2. Lembaran tebal
Sisihkan terlebih dahulu lembaran yang tipis. Kita garap lembaran yang tebal.

Ambil koleksi kain flanel. Motif oke, polos boleh
 Kain flanel bisa kita ganti dengan spunbond atau kain katun

Potong kain flanel 1 dengan ukuran sedikit lebih lebar di banding kertas undangan.
 Lem menggunakan lem tembak (saya tidak merekomendasikan menggunakan lem uhu, karena lebih lama kering).

Balut juga lembaran tebal satunya menggunakan kain flanel motif/warna lain.

3. Membuat kantong depan

CARA MEMBUAT SULAM PITA DENGAN PRAKTIS

1. Pengertian Sulam Pita
            Sulam pita merupakan salah satu seni menyulam yang mempergunakan pita sebagai bahan sulamnya (Wahyupuspitowati, 2008). Sulam pita adalah salah satu teknik menghias kain dengan cara menjahitkan pita secara dekoratif ke atas benda yang akan dihias sehingga terbentuk suatu disain hiasan baru dengan menggunakan berbagai macam tusuk-tusuk hias (www.kr.co.id)
            Sulam pita atau ribbon embroidery sudah dikenal sejak pertengahan abad 17, dimana pada saat itu sulaman pita tidak hanya digunakan untuk menghias busana tetapi juga untuk menghias tas tangan, kerudung, selendang, payung, dan berbagai peralatan rumah tangga.
Adapun ciri-ciri sulaman pita adalah:
-            Menggunakan pita dengan berbagi jenis dan ukuran.
-            Memberikan efek tiga dimensi pada benda lebih besar karena ukuran pita yang lebih besar.
-            Hasil sulaman pita lebih dekoratif karena bahan pita yang lebih beragam.
            Pada dasarnya terdapat dua aliran sulam pita yang bisa digunakan yaitu aliran Eropa dan Jepang (Rosa Amelia, 2008) yaitu:
a.       Sulam pita Jepang
          Pada dasarnya sulam pita jepang tidak jauh berbeda dengan sulam benang. Hanya saj yang satu menggunakan benang sulam sedang yag lainnya menggunakan pita. Bentuk sulaman dan cara pengerjaannya sama. Pada sulam benang dikenal teknik French knot, flying stitch sampai chain knot. Begitu pula pada sulam pita Jepang. Pengerjaan sulam pita jepang dilakukan dengan cara langsung disulam pada produk aplikasi. Jenis pita yang digunakan biasanya pita satin. Sulam pita Jepang biasanya digunakan untuk hiasan di baju, taplak meja, tempat tissue, dll.
b.           Sulam Pita Eropa
  Sulam Pita Eropa, bentuk dan cara membuatnya benar-benar berbeda dengan Sulam Pita Jepang. Pengerjaan sulam pita dilakukan dengan cara merangkai terlebih dahulu pita yang akan direkatkan. Kemudian baru di rekatkan atau dijahit pada produk aplikasinya. Jenis pita yang biasanya digunakan adalah pita organdi. Sulam Pita Eropa biasanya sigunakan untuk corsage, pajangan dengan bingkai, hiasan di tas, dll.
Sulam pita dapat diaplikasikan untuk berbagai macam produk, baik untuk hiasan pakaian, kerudung, bandana, tas, atau untuk mempercantik dekorasi rumah. Misalnya untuk menghias taplak meja, bantalan kursi, bahkan untuk hiasan dinding. disini saya akan memberikan sedikit pengetahuan dan keterampilan praktek saya mengenai cara membuat sulam pita, selamat mencoba...

2.  Bahan dan Peralatan
          Menyulam pita tak asing lagi bagi mereka yang pernah menyulam benang. Beberapa teknik pada dasarnya sama hanya bahannya saja berbeda. Unsur benang tidak sama sekali di tinggal kan, karena untuk membuat batang dan tangkai, benang membuat kesan lebih rapid an cantik. Bentuk pita untuk ukuran yang terkecil sekalipun tetaplah jauh lebih lebar dari benang maka jarum yang digunakan adalah jarum yang berbatang besar dan berlubang lebar. Pita yang digunakan bukanlah pita khusus. Seiring dengan perkembangan fungsinya, variasi pita baik dari segi jenis,ukuran, warna serta kualitas pun makin beragam.
a.     Bahan
1.        Pita
Pita merupakan bahan dasar dalam menyulam. Pita tersedia dalam berbagai variasi berdasarkan jenis dan ukurannya.  Ada berbagai macam pita berdasarkan jenis bahannya (Rosa Amelia, 2008) yaitu:
-       Pita Satin
     Bahannya sedikit tebal, seratnya rapat dan warnanya mengilat. Pita satin tersedia dalam bebagai macam warna dan ukuran, yaitu 2 inci, 1 inci, ½ inci, ¼ inci, dan 1/8 inci. Berdasarkan karakteristik bahannya pita satin cenderung kaku.
-             Pita Organdi
Bahannya tipis, sangat ringan, transparan dan seratnya renggang. Terdiri dari bebagai macam warna dan ukuran yang sama dengan pita satin. Pita organdi tersedia dalam bebagai variasi, ada yang berlipitkan emas dan perak. Karekteristik bahan pita organdi lembut dan memudahkan untuk menyulam.
 
2.        Benang Sulam
Dipergunakan untuk membuat batang dan tangkai daun agarterkesan rapid an cantik. Agar sulaman halus, gunakan 2-3 helai benang. Penggunaan banyak benang memang mempercepat pekerjaan menyulam, tetapi hasil akhirnya tampak kasar.\
3.     Jarum sulam
Jarum yang cocok digunakan adalah jarum chenille. Jarum tajam dengan batang besar dan lubang lebar dengan nomor 15-18. Untuk menyulam batang ataupun tangkai gunakan jarum yang biasa digunakan untuk menyulam benang.
4.     Kain
Kain terbagi menjadi tiga, yaitu serat alam, serat sintetis, dan gabungan keduanya. Pada dasarnya semua jenis kain dapat digunakan. Sebagai pemula, sebaiknya gunakan kain belacu. Selain murah, belacu memiliki serat kain yang tidak rapat. Penarikan pita akan lebih mudah dilakukan. 

5.     Kertas
                  Digunakan untuk membuat motif atau pola yang akan diciplakkan pada kain atau bahan. Untuk pola atau motif yang berulang, gunakan kertas yang tidak mudah sobek, misalnya kertas Samson. Jika tidak menemukan kertas Samson, gunakan kertas putih biasa untuk membuat polanya. Ketika akan diJiplakkan pada kain atau bahan kertas pola tersebut dilapisi plastic bening pada bagian atas pola, agar pola tidak mudah koyak

6.     Pembidang/Ram
      Pembidang digunakan untuk membentang kain. Kain yang membentang kaku akan memudahkan penarikan pita, terutama jika menggunakan kain yang bertekstur rapat dan pita yang berukuran besar. Tetapi jika menggunaka bahan yang melar, jangan ditarik terlalu kencang.
7.    Karbon
       Berguna untuk menjiplak gambar atau motif yang telah dibuat ke bahan atau kain. Gambar yang        sudah disalin tidak akan cepat terhapus. Jejak karbon akan hilang jika kain dicuci.
 3. Persiapan Menyulam
Berikut ini merupakan persiapan awal dalam menyulam pita (Rosa Amelia, 2008) yaitu:
a.     Pembuatan Gambar
1.     Menggambar di kain
a.      Gambar motif di kertas sebagai sketsa.
b.     Gunakan pensil jahit saat membuat sketsa gambar di kain.
2.     Menjiplak gambar
a.      Gambar motif di kertas.
b.     Letakkan karbon di atas kain, timpah dengan kertas yang sudah ada pola.
c.      Sematkan jarum pentul di ujung kertas agar kertas tidak bergeser.
d.     Jiplak motif sulam
b.     Pemasangan Ram
1.       Timpa ram kecil (bagian dalam ram) dengan kain.
2.       Tarik kain hingga kencang.

      c.     Penguncian Pita ke Jarum
1.         Potong pita ± 30 cm. Gunakan panjang jari tangan sampai kesiku sebagai alat ukur panjang pita.
2.         Ujung pita dibuat meruncing, dari ujung  ± ½ cm, tusuk ditengah badan pita.
3.         Tarik bagian pita yang panjang dan tetap pegang jarum. Pita sudah bergeser dari ujung jarum ke lubang jarum
                    Simpul mati bagian pita yang satuya

4.  Teknik Dasar Sulam Pita 
Menurut Rosa Amelia (2008) ada beberapa teknik dasar sulam pita yaitu
 1.     Stem stich 
      Stem stich digunakan untuk membuat batang, ranting, atau tangkai bunga dan daun. Stem stich menggunakan benang sulam. Caranya adalah:
1.     Tarik benang keatas permukaan kain di titik A.
2.     Tusukkan jarum dititik C dan keluarkan di tiik B (ditengah-tengah antara titik A-C).
3.     Tarik hingga terbentuk satu sulaman.
4.     Tusuk jarum dititk D (Sekitar 1 cm dari B) keluar di titik C.
5.     Tarik hingga terbentuk dua sulaman.
6.     Lanjutkan dengan cara yang sama sampai membentuk panjang yang diinginkan. 


2.     Feather Stich
       Feather stich biasanya digunakan untuk membentuk ranting dan untuk mempercantik rangkaian bunga. Feather stich menggunakan benang sulam, pita satin atau organdi ukuran 1/8 inchi.
     Caranya adalah 
     1. tarik benang di titik A
     2. tusuk jarum di titk B sejajar dengan titik A


  

 3. keluarkan kembali jarum di titik C
 4. Tarik hingga terbentuk sulaman yang berbentuk huruf V.
 5.     Tusukkan kembali jarum di titik D ( sejajar dengan C) dan keluarkna di titik E. 
6. Tarik, terbentuk huruf V yang menyamping kekanan
 7.      Tusukkan kembali di titik F (sejajar E) dan keluarkan di titik G.  
 8.      Tarik, terbentuk huruf V yang menyamping ke kiri.
9.         Lanjutkan dengan cara yang sama sampai panjang yang dikehendaki.
                
3.     Frech Knot
             Frech knot digunakan untuk membuat bunga mimosa atau bunga-bunga bulat yang rimbun dan bisa digunakan untuk membuat benang sari bunga. Biasanya menggunakan pita satin ukuran 1/8 inci.
Caranya adalah:
1.     Tarik pita kepermukaan kain.
2.     Simpul pita dan masukkan jarum dalam simpul.
3.     Tarik hingga jarum terlilit erat di dalam pita.
4.     Tusukkan jarum kebawah, tangan kiri menahan pita supaya tidak kendor. Terbentuk satu French knot.

                                   
4.     Straight Stich
      Straight stich mempergunakan pita ukuran ¼ inchi. Sangat simple, dengan teknik ini berbagai macam bunga dapat dibuat disesuaikan dengan bentuk masing-masing bunga.
Caranya adalah:
1.      Tarik jarum kepermukaan kain di titik A.
2.      Tusuklah kembali di titik B
                 

Kreasi Sulam Pita

Teknik Sulaman Pita
Untuk mulai menyulam terlebih dahulu siapkan pita secukupnya (cukup 20 cm sampai 30 cm) karena pita akan cepat menjadi kusut dan aus apabila menembus kain berulang-ulang.

Untuk mulai menyulam siapkan pita yang akan disulam sesuai langkah-langkah berikut ini :
  1. Guntinglah dari ujung guntingan pita kira-kira 0,5 cm
  2. Tariklah pita hingga jarum melewati pita tersebut
  3. Tariklah pita dengan tangan kiri sementara tangan yang lainnya menarik pita hingga terbentuk ikatan kecil pada pangkal jarum
  4. pada ujung pita sebaiknya disimpul mati saja
     
     
     
Jika satu sulaman telah selesai dibuat atau pita kurang panjang, maka sulaman harus diakhiri. Bagaimana caranya? Cukup dengan menyimpul mati pita dengan rapat tetapi pita jangan ditarik terlalu kencang. Karena akan merubah bentuk sulaman yang terakhir kita buat.
     
Cara memasang pemidangan adalah sebagai berikut :
  1. Longgarkan skrup pemidangan pada bagian luar
  2. Pisahkan bagian yang ada di bawah kain dengan yang ada di atas kain
  3. Letakkan bagian yang tidak berskrup pada bagian bawah kain dan bagian yang berskrup pada atas kain
  4. Masukkan kain pada pemidangan
  5. Tariklah kain hingga kencang dengan kedua tangan hingga siap untuk disulam
  6. Untuk membuka pemidangan, longgarkan skrup lalu tekan dari luar pemidangan bagian dalam dengan jempol
      
      
      
Untuk mulai menyulam maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
  1. Siapkan kain/benda yang akan disulam
  2. Gambar/jilaklah pola pada kain
  3. Pasang pemidangan dengan memastikan gambar desain ada
    di atas
  4. Siapkan pita dan benang lalu pasang pada jarum
  5. Sulamlah sesuai dengan desain. Usahakan gambar desain
    tertutup oleh pita agar hasil sulaman tersebut bersih dan rapi
  
Ada berbagai macam cara membuat tusuk untuk menyulam dengan pita, tetapi yang akan ditampilkan di sini hanya 6 macam tusuk.

Beberapa tusuk sulaman yang biasa digunakan pada sulaman benang juga dapat dipakai untuk sulaman pita seperti tusuk tangkai, tusuk rantai, tusuk jelujur dan lain- lain.

Dengan menggunakan jenis dan ukuran pita yang berbeda, satu tusuk dalam sulaman pita dapat menghasilkan beberapa macam jenis bunga.

Dengan menambahkan payet, manik-manik dan beberapa macam tusuk sulaman dengan benang sulam seperti untuk tangkai, daun, benang sari dan sebagainya akan menghasilkan desain bunga yang berbeda dan lebih indah.
Tusuk hias yang digunakan pada desain hiasan ini adalah :
  1. Straight Stitch
  2. Lazy Daisy Stitch
  3. Stem Stitch
  4. Spider Web Rose Stitch
  5. Gathered Rose Stitch
  6. French Knot
Sumber : http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMK/Tata.Busana/Menghias.Blus.Sulaman/materi5.html

Tutorial Bunga dari Pita

1. Siapkan pita, renda, benang, jarum, gunting, kancing hias atau mote dan pengaris
2. Potong Pita dengan ukuran kira-kira  8 cm sebanyak 6 Potong.


3. Lalu jahit Pas ditengahnya seperti gambar dibawah ini


4. Lalu lipat menjadi dua


5. Jahit jelujur pada ujung bawah pita yang telah dilipat, lalu serut dan matikan jahitannya


6. Lakukan sama pada potongan pita lainnya

 7. Ambil jarum dan benang dan masukan pita seperti di bawah ini

8. Rapikan dan pertemukan ujungnya hingga seperti gambar ini

 9. Ambil Renda dan Jahit Jelujur Ujungnya


10. Lalu Serut  seperti gambar dibawah ini


11. Satukan Pita dan renda lalu jahit atau dilem

12. Beri kancing atau mote pada tengahnya
Nah ini hasilnya mudahkan pren, siap untuk di aplikasikan di bando, jepit rambut ataupun dijadikan korsase...

Sumber : http://arinacraft-arinacraft.blogspot.com/2011/04/tutorial-bunga-dari-pita.html